LAPORAN OBSERVASI DI SD XAVERIUS I PALEMBANG (LAPORAN KE-6)
KELILING DAN LUAS SEGITIGA
PENGANTAR
Segitiga merupakan salah satu bentuk bangun datar yang dijarakan di kelas III dan IV SD. Di kelas III SD siswa telah mengenal jenis-jenis bangun datar dan sifat-sifatnya. Untuk segitiga, siswa juga telah mengetahui jenis-jenis segitiga. Di kelas IV siswa akan belajar tentang bagaimana menentukan keliling dan luas segitiga. Pada observasi ini, untuk menentukan keliling dan luas segitiga akan digunakan media berupa tali rafia yang penggunaannya berdasarkan prinsip “tali mesir” (sebuah metode yang dapat digunakan untuk menentukan keliling dan luas bangun datar).
TUJUAN
Tujuan dari observasi ini adalah untuk membantu siswa dalam memahami konsep keliling dan luas segitiga melalui penggunaan tali rafia yang menggunakan prinsip dasar “tali mesir” serta pemberian soal-soal terkait aplikasi keliling dan luas segitiga.
PERTANYAAN OBSERVASI
Apakah media yang digunakan pada observasi ini serta soal-soal yang diberikan bisa membantu siswa dalam memahami konsep keliling dan luas segitiga?
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pembelajaran tentang keliling dan luas segitiga, guru kelas bekerja sama dengan observer. Di awal pembelajaran guru kelas memberikan penjelasan bagaimana menghitung keliling dan luas segitiga. Untuk menentukan keliling segitiga siswa dengan cepat memahaminya karena dari pelajaran penentuan keliling bangun ruang yang lain yang telah mereka pelajari (seperti persegi dan persegi panjang), siswa telah mengerti bahwa keliling diperoleh dengan menjumlahkan seluruh sisi. Untuk menghitung luas segitiga, guru kelas mengaitkannya dengan luas persegi dan persegi panjang. Luas segitiga dapat diperoleh dengan menghitung luas persegi atau persegi panjang dibagi dua. Untuk hal ini siswa juga lebih mudah memahaminya.
Pembelajaran dikelas dilanjutkan oleh observer. Pada kesempatan ini, observer menggunakan tali rafia sebagai media untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam menentukan keliling dan luas segitiga yang diawali dengan mengetahui satuan unit pada sisi-sisi segitiga. Tali rafia yang telah dipotong sepanjang 1 meter dibagikan kepada masing-masing kelompok. Dengan tali rafia tersebut setiap kelompok diperintahkan untuk membuat 12 sisi yang sama panjang dengan pembatasnya berupa simpul-simpul.
Semua siswa bisa membuat simpul sebagaimana yang dicontohkan akan tetapi sebagian besar mereka tampak kesulitan dalam membaginya menjadi 12 bagian. Ada kelompok yang telah berfikir bahwa 12 bagian dapat diperoleh dengan melipat tali rafia yang ada menjadi 12 bagian. Tapi kelompok ini juga masih ragu apakah yang dilakukannya benar. Adapun kebanyakan kelompok yang lain, mereka membuat simpul dari sisi ujung tanpa melakukan pembagian agar sisinya sama panjang. Sehingga hasilnya adalah ada yang bisa membentuk beberapa simpul tapi belum mencapai 12 sisi tali rafia sudah habis. Kelompok yang lain ada yang telah membentuk 12 sisi dan sisi yang terakhir masih tersisa cukup panjang dan berbeda dengan sisi yang lain.
Untuk membantu siswa menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, observer memberikan contoh di papan tulis dengan menggambarkan sebuah garis. Garis tersebut berfungsi seolah-olah seperti tali rafia. Siswa diarahkan tentang bagaimana agar sebuah garis tersebut dapat dibentuk menjadi 12 bagian. Mula-mula siswa diminta untuk menentukan bagaimana agar sebuah garis menjadi 2 bagian, kemudian menjadi 4 bagian, kemudian 6 bagian dan selanjutnya 12 bagian. Dari pengarahan ini siswa mulai mengerti bahwa untuk membuat 12 sisi yang sama panjang dibutuhkan 12 simpul dan untuk mendapatkan bagian yang sama diawali dengan melakukan proses pembagian tali rafia tersebut. Akhirnya dengan bimbingan dari guru kelas dan pengobservasi sebagian besar kelompok bisa menyelesaikan pembentukan tali rafia menjadi 12 bagian.
Dari tali rafia yang telah dibentuk menjadi 12 bagian, siswa diperintahkan untuk membentuk segitiga yang sisi-sisinya terserah mereka. Berikut ini gambar yang menunjukkan hasil kerja siswa. Selanjutnya mereka diperintahkan untuk menghitung keliling dan luas segitiga yang telah mereka bentuk. Dalam hal ini mereka tidak mengalami kesulitan. Masing-masing kelompok bisa membentuk berbagai variasi segitiga, seperti segitiga siku-siku, sama kaki,dan segitiga sembarang dengan berbagai variasi sisinya pula. Berikut ini gambar hasil pengerjaan siswa dari segitiga-segitiga yang bisa mereka bentuk serta langkah perhitungan keliling dan luas segitiga tersebut.
Menjelang akhir pembelajaran,siswa diberikan soal-soal kontekstual terkait penggunaan segitiga. Banyak kelompok yang masih kesulitan memahami soal cerita yang ada. Dari hasil diskusi dengan guru kelas, mereka memang kurang terbiasa menyelesaikan soal-soal kontekstual. Sehingga mereka membutuhkan penjelasan apa yang dimaksud dari soalnya. Ketika mereka mengerti maksud soalnya, dengan cepat mereka dapat melakukan perhitungannya. Berikut ini beberapa gambar dari soal dan jawaban siswa.
Dalam menjawab soal pertama, jawaban siswa kurang beragam, hanya terletak pada langkah pengerjaan mengitung luas segitiga. Seluruh kelompok dapat menjawab dengan benar soal no 1. Untuk soal no 2, hanya ada beberapa kelomok yang mendapat jawaban yang benar. Ketika ditanyakan mengapa mereka tidak dapat menyelesaikan soal, mereka berkata bahwa mereka tidak bisa memahami maksud soal, dalam hal ini soal yang diberikan adalah soal cerita yang ada kaitannya dengan menghitung keliling persegi panjang. Sebagian siswa ada yang lupa bagaimana cara menghitung keliling persegi panjang. Untuk penyelesaian permasalah no 3, hanya sebgian kecil kelompok yang menjawab kurang tepat, hal ini disebabkan mereka lupa membagi dua hasil yang diperoleh sesuai dengan aturan luas segitiga. Namun, rata-rata siswa telah mampu menyelesaikan seluruh soal dengan baik.
Setelah selesai mengerjakan soal-soal dalam kelompoknya, perwakilan dari beberapa kelompok menuliskan di papan tulis jawaban mereka dan mencoba menjelaskan hasil yang mereka dapatkan kepada temannya yang lain. Dalam hal ini, siswa butuh dimotivasi karena mereka masih agak malu-malu dan bingung bagaimana menjelaskannya. Walaupun begitu, siswa-siswa yang lain dalam kelas terlihat menghargai dan tidak membuat keributan. Berikut ini gambar seorang siswa yang sedang menjelaskan jawabannya di depan kelas.
KESIMPULAN
Untuk menghitung keliling dan luas segitiga, dari rumus yang ada siswa di kelas IV SD Xaverius I Palembang dapat memahaminya dengan cepat. Jika mereka diberikan soal-soal yang sisi-nya diketahui dengan jelas, mereka dapat melakukan perhitungan dengan cepat. Akan tetapi ketika mereka diberikan soal-soal kontekstual, banyak dari mereka yang masih kesulitan dalam memahami maksud soal, hal ini salah satunya karena mereka belum terbiasa dengan tipe soal tersebut. Terkait penggunaan tali rafia yang menggunakan prinsip dasar “tali mesir”, dari hasil observasi, media ini bisa membantu siswa dalam memahami satuan unit dari sisi-sisi pada segitiga dan menentukan keliling serta luasnya.